Rabu, 24 Oktober 2012

Tebaran nanah tak berdarah di sekujur nurani
Melihat semilir tak bergeming walau tersiksa menangis
Meratap hilangnya mutiara yang tersebar di seantero mayapada
Hilangkah siksa?
Hilangkah tangis?
Hilangkah tangan yang menyembah ?
Nyawa tak lagi mengurai,
Nafas tak lagi menyatu di urat nadi
Menyingkap tabir dengan ratap tak bermakna
Noda tanah rapuh di lengan kotor yang tenggelam sirna
Melihat sapa tak mendengar lolongan bara tersingkap menari
Nuranikah yang sesat?
Nafsukah yang serakah?
Perlahan tanya yang tak pernah berujung
Hanya akan hilang di selaksa gurun pulang yang terkubur....

Senin, 22 Oktober 2012


Sempat kusesali dengan apa yang terjadi dalam kehidupanku saat ini    
tidak bergelimang harta
tidak mudah untuk mendapatkan apa yang diinginkan
 namun knin ku tersadar semua itu bukan segalanya dalam kehidupan  memiliki keluarga yang amat sayang kepadaku
meski sering terjadi perselisihan
meski sering terjadi pertengkaran
namun keluargalah harta yang paling berharga
memiliki sahabat meski aku selalu berganti sahabat
karena beda kelas
karena beda sekolah
atau mungkin karena aku pernah menyakitinya
namun sahabat lah keluarga ke2 bagiku meski tak seindah dulu
memiliki seseorang yang dicintai dan mencintaiku adalah harapan setiap orang
begitu juga harapanku
namun kehidupan tak selalu sesuai dengan keinginan dan harapan
tapi tak ada salahnya jika kita meminta yang TERBAIK dalam hal apapun
jika tak sesuai terimalah dengan ikhlas namun sambil berpikir
karna orang yang ikhlas akan mendapat keberkahan
serahkan semua pada ALLAH SWT karna dia tahu apa yang terbaik untuk kita
yang perlu kita lakukan adalah BERSYUKUR dalam setiap apapun yang terjadi pada kita
baik itu pahit maupun manis karna dunia itu berputar
tak selamanya dibawah tak selamanya juga diatas
yakinilah bahwa hidup adalah anugerah terindah



                                                                                       Asrii Purnamasarii { 22 Oktober 2012 }